Karena hari tak pernah merasa bersalah
hari selalu ada bagiku, ketika mentari acuh untuk menyapaku. mungkin ini adanya. karena setiap kelembutan tak segera didapat dengan tangan kosong. alampun seakan menyelam di balik keadaan.
Tuhan beri aku jawaban, karena segalanya berubah bimbang. ketika satu bintang yang ku percaya terbang. ini jalanmu...ini jalanmu...ini jalanmu... . aku yakini. lembahpun tak akan securam yang dibayangkan ketika aku mau untuk melewatinya. jembatan masih ada selama aku bisa menyimpulkan talinya. gerak daun seakan berbisik, mencemooh bahkan. hah! sempat aku gila dibuatnya. pernah beringsut sedekat ini. pernah gemeretuk terdengar. terus kenapa? apa aku harus mati. apa aku harus pergi seperti pecundang dadakan. rintih, lemahku selalu menghampiri. menertawakan lutut yang tak pernah tegak. dagu yang tak selancip pisau. pergiiiiiii...... ini duniaku! mereka boleh lewat sepuas yang mereka mau. terserah. tapi disini tak ada yang perlu kau benci, kau ludahi. semua berawal dari ketulusan. maka keberanianpun akan menyusul.
aku mohon, jangan biarkan ini berakhir begitu saja. lilin ini sudah terlanjur meleleh. karena api yang aku buat. aku bakar. aku siram. aku hanguskan. aku hanya ingin melihat bunga ini mekar, kuncupnya, daunnya, putiknya, tangkainya, tanpa cacat!
boleh aku berkata? kau indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar